Show your support by donating any amount. (Note: We are still technically a for-profit company, so your contribution is not tax-deductible.) PayPal Acct: Feedback:
Donate to VoyForums (PayPal):
Friday, November 15, 11:58:14 | [ Login ] [ Contact Forum Admin ] [ Main index ] [ Post a new message ] [ Search | Check update time | Archives: [1], 2, 3 ] |
Subject: Re: Tidak punya pilihan | |
Author: Lulu |
[
Next Thread |
Previous Thread |
Next Message |
Previous Message
]
Date Posted: 13:59:51 05/24/07 Thu In reply to: Obelix 's message, "Re: Tidak punya pilihan" on 19:53:58 05/23/07 Wed Helo Mr. Obe, Wah makin seru nih diskusi kita dan mulai melebar ke lain hal pula. :) Yang lain pada kemana nih?? Mengenai banyaknya orang Tionghoa pindah agama mungkin bisa disebabkan oleh beberapa hal: 1. Orang tua mereka banyak yang tidak mengerti tentang ajaran TAO yang benar sehingga kecenderungannya cuma mengikuti dan menjalankan tradisi yang ada dan tidak mengerti maknanya. Oleh karenanya anak cucunya pun bingung semua. Apalagi anak cucu yang mempunyai intelektual lumayan tentu akan merasa dan menganggap klenteng itu sebagai ketahayulan belaka karena tidak ada yang bisa memberikan pengertian yang pas, tepat dan logis. 2. Ditambah tidak ada sekolah klenteng atau TAO di Indonesia ini sementara agama lain khususnya K kan banyak sekali ada di mana2. Belum lagi mereka sangat agresif dan menggunakan banyak strategi dan berbagai cara (janji muluk + hukuman2) untuk menjaring umat. Tapi meskipun kondisi dan situasi nya seperti disebutkan diatas tetap saja ada banyak orang dengan latar belakang yang berbeda2 (intelektual dan non intelektual, kaya dan tidak kaya dsbnya) yang masih dan tetap sembahyang di klenteng. Mereka tidak tergoda oleh bujukan2 dan indoktrinasi dan mempunyai prinsip yang teguh. Kalau tidak ada mereka2 ini tentu klenteng sudah punah dari dulu2. Kenapa?? Kebetulan saya kenal orang2 yang meskipun sudah “dicelupkan” dan di indoktrinasi dengan ajaran lain baik dengan paksaan atau bujukan halus yang terus menerus dari orang tuanya atau mertua atau suami/istri atau anak atau teman atau bos atau lingkungan sekitar atau juga dari pemuka agama ybs tapi tetap saja mereka bersikeras dan masih sembahyang di klenteng atau menganut agama TAO dan tidak tergoda untuk “pindah” ke agama lain. Muncul pula pertanyaan kenapa bisa begitu?? Menurut saya mungkin ada beberapa faktor seperti: - Panggilan hati ybs karena menemukan sesuatu yang baik dan positif yang hanya bisa dirasakan sendiri. - Merasa tidak cocok dengan ajaran lain (sama seperti seorang anak yang tetap tidak suka makan makanan tertentu meskipun lingkungan sekitar sudah memaksa dia untuk makan). - Mempunyai prinsip teguh dan keyakinan yang kuat sehingga tidak tergoda oleh janji2 muluk. Misalkan orang SEPENUHNYA dapat di indoktrinasi tentu dia akan segera beralih ke agama lain. Fakta menunjukkan ada banyak orang yang tetap mempunyai pendirian dan teguh pada keyakinan klentengnya meski sudah “dicelup dan dicuci” otaknya. Tetapi memang banyak pula yang demikian mudahnya beralih dan merasa cocok dengan ajaran lain bahkan tanpa di indoktrinasi (hanya dengan bujukan dan ajakan saja). Mungkin dari sini bisa dikatakan bila seseorang tetap berpegang teguh pada keyakinannya (klenteng/TAO) meski sudah “dicelup dan doktrin” untuk pindah maka dikatakan dia berjodoh dengan klenteng/TAO dan sebaliknya tidak berjodoh dengan ajaran yang lain. Demikian juga orang yang pindah karena berbagai sebab dan alasan dapat dikatakan mereka tidak berjodoh dengan klenteng/TAO dan berjodoh dengan ajaran lain. Jadi kesimpulan saya kejodohan itu ada dan tetap setiap orang mempunyai pilihan sendiri terlepas dari indoktrinasi atau tidak. Gak tahu bener gak? Gimana pendapat Mr. Obe? Yang lainnya ikutan dong.. Salam TAO, [ Next Thread | Previous Thread | Next Message | Previous Message ] |
Subject | Author | Date |
Re: Tidak punya pilihan | Obelix | 19:39:29 05/24/07 Thu |
|