Show your support by donating any amount. (Note: We are still technically a for-profit company, so your contribution is not tax-deductible.) PayPal Acct: Feedback:
Donate to VoyForums (PayPal):
Monday, November 25, 2:44:28 | [ Login ] [ Contact Forum Admin ] [ Main index ] [ Post a new message ] [ Search | Check update time | Archives: 1, 2, 3 ] |
Subject: Re: Kesadaran vs Emosi | |
Author: sugiar |
[
Next Thread |
Previous Thread |
Next Message |
Previous Message
]
Date Posted: 14:09:55 11/29/05 Tue In reply to: Aladin 's message, "Re: Kesadaran vs Emosi" on 12:15:45 11/29/05 Tue Dizaman sekarang akan sulit survive bila tidak memiliki pikiran / akal yang berlapis-lapis. Memang demikian setiap agama pasti menganjurkan kita menggunakan akal budi seefisien mungkin sehingga meningkatkan pengetahuan adalah mutlak. Dikatakan penyakit mungkin lebih mudah pemahamannya. Biasanya penyakit berhubungan dengan organ-organ tubuh tertentu. Darah tinggi disebabkan oleh endapan dipembuluh darah. Pembuluh darah adalah salah satu organ / fungsi tubuh. Saat mencapai emosi nol / khusuk / hilangnya aku sulit dijelaskan dengan kata2, mungkin sedikit yang bisa diungkapkan a.l. badan terasa ringan , emosi hilang, perasaan kita seolah-olah lepas tanpa ikatan. Kejadiannya tidaklah lama, mungkin hanya 1 / sekian detik saja. >Trims atas jawabannya. > >Apa kita sebaiknya jangan menggunakan logika /akal >agar pikiran menjadi tidak berlapis - lapis? Bagaimana >mungkin kita hidup tanpa menggunakan logika? Bukankah >sejak kecil di sekolah kita diasah dan dilatih untuk >menajamkan logika dengan mencari pengetahuan >sebanyak-banyaknya? > >Mungkin yang dimaksud penyakit (darah tinggi, sakit >kepala)kali yah bukan organ? > >Getaran emosi nol yang disebut hilangnya aku apakah >berarti kesadaran (aku)nya jadi hilang? atau gimana? >seperti apa rasa atau sensasinya? > >Salam Tao >Aladin [ Next Thread | Previous Thread | Next Message | Previous Message ] |
Subject | Author | Date |
Re: Kesadaran vs Emosi | Aladin | 12:39:31 11/30/05 Wed |
|