Show your support by donating any amount. (Note: We are still technically a for-profit company, so your contribution is not tax-deductible.) PayPal Acct: Feedback:
Donate to VoyForums (PayPal):
Wednesday, November 13, 14:35:00 | [ Login ] [ Contact Forum Admin ] [ Main index ] [ Post a new message ] [ Search | Check update time | Archives: 1, 2, 3 ] |
Subject: Sadarkan Diri Sadarkan Orang Lain | |
Author: butongpay (happy) |
[
Next Thread |
Previous Thread |
Next Message |
Previous Message
]
Date Posted: 10:11:34 03/07/09 Sat Seringkali kita mengajak orang lain untuk siutao ataupun kita memberitahukan kepada orang lain bahwa ajaran Tao itu bagus. Apakah tindakan ini salah ? Jawabnya tentu adalah tidak salah. Lalu apakah cuma sampai di sana ? Di sisi lain kita juga mendengar 'ada' beberapa taoyu yang melakukan tindakan-tindakan yang amoral ? Jadi bagaimana ini ? Apakah ajaran Taonya atau taoyunya ? Kembali lagi kita semua sepakat bahwa ajaran Tao tidak terkait dengan taoyunya. Tapi apakah sampai disitu sebagai bukti bahwa kita sudah Cuen Se Cung Tao. Jika memang benar bahwa ajaran Tao itu benar maka kita perlu membuktikan melalui perilaku kita sehari-hari. BERBUAT / BERTINDAKLAH sesuai ajaran Tao yang kita pelajari. BERPRESTASILAH dalam masyarakat sebagai bukti bahwa ajaran Tao adalah BERKAT bagi setiap orang. Jadi di sini yang saya tekankan itu bukan AJARANNYA tapi APLIKASINYA. Ajarannya sudah baik jadi yang perlu ditingkatkan adalah KITA. Buktikan bahwa dimanapun ada umat Tao maka di situ pasti ada kemajuan bagi masyarakat sekitarnya. Jadilah LILIN (TERANG) bagi orang lain seperti lagu yang diciptakan SF. Mengacu pada kitab Erl Lang Sen ada tertulis "SADARKAN DIRI SADARKAN ORANG LAIN". Kata - kata ini dimulai dengan kata SADARKAN DIRI jadi jangan menyuruh orang lain untuk berbuat benar, berkata benar, berbicara sopan, dsbnya namun kita sendiri tidak benar. Saya melihat semua orang berbicara indah tentang ajarannya. Saya MENGILUSTRASIKAN seperti orang yang berjualan obat....'AYO beli obat kumis ini, kumismu akan lebat. Namun yang menjual obatnya tidak ada KUMIS '. Jadi apa artinya ? Kita semua tahu jawabannya. OBATnya NOL besar. Kita semua tahu dan orang lain diluar kita mungkin tahu bahwa orang yang sudah SIUTAO berarti dia sudah mempunyai FUK FAK SHEN. Artinya kita mempunyai kelebihan dan berkat LEBIH dari orang lain. Namun kalau perilaku kita tidak ada kemajuan,dapatkah kita dikatakan mempunyai FUK FAK SHEN ? Kalau 'YA'. apa benar ini FUK FAK SHEN.....jangan-jangan HUN...jangan-jangan SETAN....dsbnya.. Sudah banyak kita mendengar bahwa yang ada di Klenteng identifk dengan penyembahan BERHALA. Tapi apa yang terjadi jikalau kita sebagai umat Tao mempunyai perilaku berketeladanan di dalam masyarakat. Apakah mereka bisa mengatakan klenteng identifk dengan BERHALA. Semua orang tentunya dapat menilai siapa yang sakit sebenarnya ? Yang mengatakan atau umat Tao ? Bayangkan jika ada umat lain berprestasi dalam masyarakat sebagai dokter teladan, dosen teladan, pedagang teladan, mempunyai keluarga teladan sedangkan MISALNYA kita sebagai umat Tao hanya bilang Tao itu bagus namun dalam masyarakat kita tidak mempunyai prestasi apapun bahkan menjadi sampah masyarakat. Kita sudah tahu apa penilaian orang lain terhadap kita. Sebaliknya jikalau kita mempunyai suri teladan yang baik, kita tidak perlu mengatakan ajaran Tao itu bagus. Maka secara tidak langsung kita sudah mengharumkan ajaran Tao kita. Sebagai contoh yang kecil saja. seringkali kita mengajak agar istri / suami / teman / tetangga / saudara kita untuk belajar Tao namun dalam tindakan kita tidak mempunyai tingkah laku yang terpuji. Dapatkah kita mengatakan bahwa ajaran Tao kita baik ? Suatu kali saya bertemu dengan teman saya. Dia seorang Bikkhu dari aliran tertentu. Kebetulan saya dan beliau belajar sama-sama. Jadi kita sering berdikusi. Pada suatu ketika, beliau bertanya tentang keyakinan saya. Saya berkata saya Tao. Beliau 'kaget' sedikit bingung ? Beliau mengatakan bahwa baru pertama kali bertemu dengan umat Tao yang ber "logika". Beliau menceritakan ada seorang pendeta Tao yang juga sering berkunjung ke tempat beliau untuk berdiskusi. Pendeta Tao ini mempunyai pengikut yang menurut penilaian beliau sangat prihatin karena terlalu mementingkan hal-hal yang supranatural. Saya mengatakan bahwa saya juga tidak percaya dengan hal-hal yang supranatural lebih berorientasi pada penelitian. Falsafah Tao tentang WU yang saya utamakan. Jadi dari sinilah saya belajar bahwa kita, baik secara individu maupun kelompok tanpa disadari bahwa dalam keseharian ..dalan berperilaku...secara tidak langsung akan berbicara tentang keyakinan kita. Oleh karena itu sebagai umat Tao saya menganjurkan pentingnya kita berperilaku dalam masyarakat. Lebih lanjut dalam kitab suci Erl Lang Sen kalimat berikutnya adalah SADARKAN ORANG LAIN. Konotasi ini memberikan analogi bagi saya, bahwa orang yang siutaonya berhasil (benar) tentunya dapat menjadi pelita bagi orang lain seperti yang telah saya jelaskan di atas, Tidak mudah apalagi kita berbicara tentang ADA KAMU BARU ADA AKU. Sekali lagi, saya mengajak rekan-rekan taoyu yang lain untuk selalu / belajar menjadi teladan bagi masyarakat sekitarnya. Utamakanlah WU daripada FAK. Salam Tao, Butongpay [ Next Thread | Previous Thread | Next Message | Previous Message ] |
Subject | Author | Date |
Re: Sadarkan Diri Sadarkan Orang Lain | Zhang | 10:47:23 03/31/09 Tue |
|